Metaverse, istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kamu yang mengikuti perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Konsep Metaverse ini sangat hype karena ia mengacu pada dunia virtual yang memungkinkan kita dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya diwakili oleh sebuah avatar. Sektor yang disasar oleh Metaverse juga sangat beragam, mulai dari hiburan, pendidikan, hingga fashion. Lalu, bagaimana tren Metaverse dalam tahun 2023 ini? Simak pembahasannya dalam artikel di bawah ini.

Perkembangan Metaverse 2023

Pada tahun 2023, berita Metaverse bisa dikatakan sedikit meredup karena saat ini ramai-ramainya membahas AI (Artificial Intelligence), contohnya adalah ChatGPT. Namun, ada sedikit kabar baik terkait teknologi ini.

Kabar tersebut datang dari riset yang dilakukan oleh MarketWatch, mereka menuliskan bahwa pasar Metaverse secara global terlihat menjanjikan dalam lima tahun ke depan. Pada tahun 2023, pasar Metaverse global diperkirakan tumbuh 43.990,69 juta USD dan diprediksi mencapai 432.284,41 juta USD pada tahun 2028. Angka yang sangat besar, bukan?

5 Tren Metaverse 2023

1. Bidang Retail

Tren metaverse 2023 pertama akan banyak didominasi oleh perusahaan di bidang retail. Banyak brand dunia yang menginginkan teknologi metaverse untuk proses pelaksanaan promosi bisnisnya. Metaverse akan memberikan pengalaman baru bagi calon pelanggan dalam melakukan transaksi.

Perusahaan ternama seperti IKEA, Walmart, dan Uniqlo sudah menggunakan teknologi metaverse ini sebelumnya dalam proses promosi produk.

2. Game dan Hiburan

Kedua adalah tren metaverse di bidang game dan hiburan.

Ya, bidang yang satu ini dapat dikatakan sebagai lumbung utama pergerakan teknologi metaverse. Tak bisa dipungkiri juga bahwa penggunaan metaverse banyak digunakan dalam bidang ini.

Terlebih lagi di metaverse, Sobat Arunews bisa memainkan game dengan konsep P2E (Play to Earn) di mana player utama dapat bermain sembari mendapatkan uang untuk dompet digital mereka.

CEO & Co-Founder Addo, Ayesha Khanna mengatakan bahwa besarnya antusias gamers untuk menggunakan media metaverse akan mendorong perusahaan besar kembangkan metaverse pada bidang hiburan lain seperti konser musik, edutainment, pekan mode dan lain-lain.

3. Otomatisasi

Ketiga adalah otomatisasi. Ya, otomatisasi atau pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin otomatis memang gencar dikembangkan sekarang ini. Sobat Arunews mungkin sudah mengetahui website Dall ·E 2 yang memungkinkan penggunanya untuk dapat menghasilkan gambar unik hanya dari input keyword tertentu.

Bukan hanya itu, Sobat Arunnews pastinya sudah mengetahui ChatGPT dari website yang sama dengan Dall ·E 2 (openai.com). Dengan ChatGPT, peran content writer/copywriter dikatakan akan terancam.

Otomatisasi seperti inilah yang diprediksi juga akan dilakukan oleh Reality Labs untuk meningkatkan kualitas teknologi mereka.

4. Sosial Media

Selanjutnya adalah tren metaverse di bidang sosial media. Perlu Sobat Arunews ketahui, topik metaverse di sosial media menjadi tren di kalangan audiens Asia Tenggara tahun lalu. Metaverse mendapatkan lebih 5,9 juta percakapan.

Dan Indonesia mencatatkan jumlah mention dan engagements untuk metaverse mencapai 60%. Jangan lupakan juga bahwa Meta Platforms Inc adalah induk 3 perusahaan sosial media terbesar yakni Facebook, Instagram dan juga WhatsApp.

Bukan tidak mungkin Sobat Arunews akan lebih temukan banyak fitur terbaru terkait metaverse di salah satu sosial media tersebut.

5. Pendidikan Interaktif

Yang terakhir adalah pendidikan. Pandemi Covid-19 yang terjadi 2 tahun belakangan ini menjadikan kita sadar tentang pentingnya persiapan untuk pembelajaran jarak jauh. Bukan hanya soal jarak, tapi juga bagaimana mencari metode belajar yang lebih inovatif dan mudah dicerna oleh peserta didik (immersive learning).

Arutala sebagai salah satu perusahaan pioneer AR/VR Indonesia juga telah banyak memberikan dedikasi mereka untuk metode immersive learning. Salah satu produk mereka adalah ARTDA 1.0.

Kesimpulan

Metaverse merupakan teknologi yang menjanjikan untuk tahun 2023 dan masa depan. Namun, seperti teknologi baru lainnya, metaverse masih menghadapi tantangan yang perlu diatasi seperti privasi dan keamanan serta ketergantungan pada teknologi.

Tantangan privasi dan keamanan adalah hal yang sangat penting untuk diatasi, terutama dalam lingkungan metaverse yang terhubung dan interaktif. Perlindungan privasi pengguna dan penggunaan data mereka menjadi kunci dalam membangun sebuah lingkungan metaverse yang aman dan terpercaya. Selain itu, ketergantungan pada teknologi juga perlu diatasi untuk memastikan metaverse dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Namun, meskipun menghadapi tantangan, metaverse tetap menjadi teknologi yang menarik dan berpotensi besar untuk digunakan di berbagai industri. Metaverse dapat meningkatkan pengalaman belajar, memberikan pengalaman kerja yang lebih efisien, dan bahkan digunakan sebagai platform untuk konferensi virtual. Perkembangan teknologi metaverse juga dapat memicu pertumbuhan pasar VR dan AR, dan pada gilirannya mempercepat perkembangan teknologi secara keseluruhan.

Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan melihat semakin banyak pengembangan dan inovasi dalam industri metaverse. Metaverse akan menjadi platform utama untuk berinteraksi, belajar, dan bekerja di dunia digital. Dengan teknologi yang semakin canggih, metaverse akan membawa kita ke dunia digital yang semakin realistis dan interaktif.

Sumber:

https://www.dicoding.com/blog/apakah-metaverse-masih-berjaya-di-2023/

https://www.arutala.id/news/tren-metaverse-2023/

https://www.kompasiana.com/muhammad66916/6448dc44a7e0fa346f4556e2/menuju-era-baru-kehidupan-digital-potensi-dan-tantangan-metaverse-di-tahun-2023#google_vignette

Leave a Reply