KOMPAS.com – Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan semakin menjadi perhatian utama. Banyak orang mencari cara alami untuk meningkatkan kesejahteraan mental mereka Salah satu solusi yang menarik adalah melibatkan peran makanan dalam kesehatan mental.
Penelitian terbaru menemukan bagaimana Lactobacillus, bakteri yang ditemukan dalam makanan fermentasi dan yogurt, membantu tubuh mengelola stres dan dapat membantu mencegah depresi dan kecemasan.
Temuan ini membuka pintu bagi terapi baru untuk mengatasi kecemasan, depresi, dan kondisi kesehatan mental lainnya.
Bagaimana Lactobacillus dapat membantu tubuh mengelola stres?
Mikroorganisme tubuh berperan menjaga kesehatan mental
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Alban Gaultier dari Universitas Virginia ini merupakan kemajuan signifikan dalam memahami peran mikroorganisme dalam tubuh kita, khususnya yang menyusun mikrobiota, dikutip dari UVA Health, Rabu (6/12/2023).
“Penemuan kami menjelaskan bagaimana Lactobacillus yang hidup di usus mempengaruhi gangguan mood, dengan menyesuaikan sistem kekebalan tubuh,” kata Gaultier.
Usus manusia secara alami menjadi habitat bagi berbagai mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang tak terhitung jumlahnya.
Jumlah mikroorganisme yang ada di dalam dan di sekitar tubuh kita bahkan melebihi jumlah sel tubuh itu sendiri.
Penelitian ilmiah semakin menyadari bahwa keberadaan organisme ini dan interaksi kompleksnya memegang peran penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, kesehatan mental, dan berbagai aspek kesejahteraan lainnya.
Oleh karena itu, para peneliti semakin tertarik pada potensi pemanfaatan mikrobiota untuk melawan penyakit.
Lactobacillus mampu mencegah stres
Penelitian Gaultier menemukan bahwa Lactobacillus memiliki potensi untuk membalikkan depresi pada tikus percobaan.
Dengan memfokuskan pada kelompok bakteri Altered Schaedler Flora termasuk dua strain Lactobacillus dan enam strain bakteri lainnya, para peneliti menciptakan tikus percobaan dengan atau tanpa Lactobacillus tanpa menggunakan antibiotik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Altered Schaedler Flora memberikan pemahaman lebih dalam mengenai peran Lactobacillus dalam mempengaruhi perilaku, khususnya dalam mencegah depresi dan kecemasan.
Lactobacillus dalam keluarga Lactobacillacea terbukti menjaga tingkat mediator kekebalan interferon gamma yang mengatur respons tubuh terhadap stres.
Apa saja makanan fermentasi?
Dikutip dari earth.com, Rabu (6/12/2023), makanan fermentasi mencakup berbagai kelompok makanan yang telah melalui proses fermentasi di mana bakteri alami mencerna gula dan pati dalam makanan menghasilkan asam laktat
Selain mengawetkan makanan proses ini menghasilkan enzim, vitamin B, asam lemak, Omega-3, dan berbagai probiotik.
Sejarah manusia mencatat penggunaan fermentasi selama ribuan tahun sebagai metode pengawetan dan peningkatan nilai gizi.
Contoh makanan fermentasi meliputi yogurt, kefir, asinan kubis, tempe, kimchi, dan miso.
Setiap makanan mengalami proses fermentasi unik memberikan rasa dan tekstur yang berbeda.
Sebagai contoh, yogurt dan kefir dibuat melalui fermentasi susu menghasilkan produk krim dengan kandungan probiotik tinggi sedangkan sauerkraut dan kimchi merupakan hasil fermentasi kubis yang terkenal dengan rasa asam dan manfaatnya bagi pencernaan.
Sumber:
https://www.earth.com/news/fermented-foods-combat-depression-and-anxiety/
https://ameera.republika.co.id/berita/nq04h5/makanan-fermentasi-bantu-atasi-rasa-cemas