Pelajar Pancasila yang dimaksudkan adalah pelajar yang mampu menerapkan karakter dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan secara langsung dengan apa yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Karena didalam Pancasila antara sila satu dengan sila-sila yang lainnya saling berkaitan.Dimana pendidikan karakter melalui penerapan pancasila pada peserta didik dapat memiliki penjiwaan yang dapat diterapkan didalam sehari-hari.
Pelajar Pancasila dibentuk yaitu dapat memberikan kemampuan kepada para siswa dalam berkarater sesuai dengan apa yang terkandung didalam sila-sila Pancasila. Selain itu juga dengan adanya Profil Pelajar Pancasila dapat memberikan kemampuan pada siswa untuk menyesuaikan diri terhadap karakter yang dibutuhkan sebagai seorang pelajar dalam memperbaiki diri dan belajar lebih mandiri.
Menurut Juliani & Bastian (2021) menyebutkan bahwa usaha untuk menciptakan Profil Pelajar Pancasila tidak saja merupakan gerakan dalam sistem 143 pendidikan, namun juga merupakan gerakan masyarakat. Kesuksesan dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila akan bisa dicapai jika orang tua, pendidik, peserta didik, dan semua instansi di masyarakat berkolaborasi dan bekerjasama untuk mencapainya. Sejalan dengan itu Siregar & Naelofaria (2020) menyebutkan bahwa proses pendidikan berujung pada satu tujuan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Pelaksanaan penddikan tidak lepas dari nilai-nilai Pancasila. Internalisasi nilai-nilai tersebut dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.
Profil pelajar pancasila merupakan indikator tentang karakter generasi bangsa. Karakter tersebut secara garis besar dapat dipilah menjadi tiga kategori, yaitu karakter yang berkaitan dengan aspek ketuhanan, personal, dan antarpersonal. Sekolah secara konsisten telah berusaha untuk menumbuhkembangkan ketiga karakter tersebut melalui berbagai kegiatan yang bersifat akademik dan nonakademik.
Ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila :
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
Berkebhinekaan Global
Bergotong royong
Mandiri
Bernalar kritis
Kreatif
Faktor penghambat dalam penanaman karakter
Faktor penghambat dari siswa itu sendiri yang dimaksud adalah setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga dengan perbedaan karakter yang dimiliki oleh setiap siswa perlu adanya pengenalan karakteristik yang dimiliki oleh siswa.Karena bisa saja ada siswa yang mudah memahami penanaman karakter dengan jelas sehingga dapat menyadari pentingnya berkarakter yang baik, namun ada juga siswa yang mungkin apabila diajarkan karakter masih belum bisa memahaminya dengan baik.Selain dari siswa itu sendiri, perilaku dari guru juga sangat berpengaruh dalam penanaman karakter pada siswa.Karena seorang guru dianggap mampu memberikan contoh kepada siswanya.Setiap sikap, tindakan dan perilaku guru pasti memberikan contoh pada siswanya.Apabila seorang guru belum mampu memberikan contoh yang baik pada siswanya, maka pengaruh tersebut juga mempengaruhi karakter siswanya.

SUMBER:

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Implementasi+profil+pelajar+Pancasila+dan+Implikasinya+terhadap+karakter+siswa+di+sekolah&btnG=#d=gs_qabs&t=1702446917181&u=%23p%3DzswQNJTKhbIJ

https://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENASSDRA/article/view/2352/2055

https://simakip.uhamka.ac.id/download?type=jurnal&id=7332

Leave a Reply