Seorang pria asal India yang identitasnya dirahasiakan dilaporkan mengalami kecanduan layanan video streaming. Pria berusia 26 tahun tersebut saat ini sedang menjalani program rehabilitasi setelah melibatkan diri dalam kebiasaan binge-watching yang intensif. Ia diketahui menghabiskan sekitar 7 jam setiap hari untuk menonton tayangan dari layanan video streaming asal Amerika Serikat selama 6 bulan berturut-turut.

India kini mencatat sejarah sebagai negara pertama di dunia yang melaporkan kasus kecanduan layanan video streaming. Pria tersebut kini menjalani perawatan di klinik Service for Healthy Use of Technology di National Institute of Mental Health and Neurosciences di Bangalore, India. Pusat rehabilitasi ini secara luas menangani berbagai masalah kesehatan mental, termasuk penyalahgunaan obat-obatan, konsumsi minuman beralkohol, serta kecanduan teknologi seperti gaming dan media sosial. Identitasnya dijaga kerahasiaannya untuk melindungi privasi individu yang bersangkutan.

Tekanan menyebabkan kecanduan

Manor Kumar Sharma, profesor psikologi klinis klinik tersebut menjelaskan kepada The Hindu. “Setiap kali keluarganya menekannya untuk mencari nafkah, atau saat keadaan temannya lebih baik darinya, ia akan menonton berbagai konten pada layanan video streaming secara terus-menerus. Ini dikenal sebagai metode pelarian (escapism). Ia bisa melupakan masalah-masalahnya sekaligus mendapatkan kesenangan dari aktivitas tersebut.”

Diungkapkan lagi oleh Prof. Manor bahwa kecanduan pria ini begitu parah. Saat ia bangun setiap pagi ia langsung menyetel saluran televisi tersebut.

Kecanduan ini menyebabkan ketegangan pada matanya, kelelahan, serta pola tidur tak menentu yang pada akhirnya mendatangkan malapetaka pada kesehatan pria tersebut.

Kasus ini tentunya mendapat perhatian karena layanan video streaming bisa begitu “memikat” yang memunculkan pola pikir “satu episode lagi” lalu lagi, lagi, dan lagi. Layanan ini memang memunculkan “gratifikasi instan”, bagaikan endorfin dalam otak yang membuat kecanduan semakin mungkin terjadi.

Dikabarkan, tim dokter yang menangani kasus kecanduan ini menggunakan teknik meditasi, penyuluhan karier, termasuk terapi tradisional. Prof. Sharma juga mengaitkan kasus ini dengan kecanduan video game, yang keduanya sering kali ditemukan bermanifestasi. Sarannya, hindari penggunaan teknologi jika aktivitas ini telah menjadi sebuah coping mechanism atau mekanisme pertahanan bagi diri seseorang.

Reference:

https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/sehat-bugar/wujudkan-hidup-lebih-sehat-dengan-10-artikel-kesehatan-ini

https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/waspada-efek-negatif-kecanduan-layanan-video-streaming

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.wowkeren.com%2Fdisplay%2Fimages%2Fphoto%2F2020%2F02%2F25%2F00298793s1.jpg&tbnid=uosvWzS9EYyw4M&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.wowkeren.com%2Fberita%2Ftampil%2F00298793%2F1.html&docid=0r2anS7WvFvarM&w=720&h=421&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm1%2F0

By risma

Leave a Reply