Sejarah Pempek Palembang terdapat beberapa informasi menarik mengenai sejarahpempek, makanan khas Palembang ini. Mengutip buku Pempek Palembang Makanan Tradisionaldari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, pempek pertama kali ditemukan pada zamanKerajaan Sriwijaya atau sekitar abad & Masehi. Hal ini dibuktikan dengan temuan Prasasti TalangTuo yang menyatakan tanaman sagu sudah ada sejak abad ke-7. Sementara, menurut buku TeksBacaan Berbasis Budaya Lokal Sumatera Selatan Bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (2022) oleh Rita Inderawati dkk., pempek alias pempek dikenal di Palembang seiring masuknya perantauTionghoa di kota tersebut. Tepatnya, pada sekitar abad ke-16 pada masa Sultan Badaruddin II darikerajaan Palembang Darussalam. Pada masa tersebut, makanan ini disebut dengan ‘kelesan’.
Kelesan ialah sajian dalam acara adat di dalam Rumah Limas yang memiliki sifat dankegunaan tertentu. Diberi nama kelesan, karena makanan ini diolah atau dibentuk dengan caradikeles hingga dapat disimpan lebih lama. Awalnya, pempek dibuat oleh orang asli Palembangyang kemudian dititipkan ke orang Tionghoa untuk dijual. Pempek tersebut mulai dijual olehorang-orang China pada tahun 1916 dengan cara dijajakan sambil keliling dari kampung kekampung dengan berjalan kaki. Biasanya, jajanan tersebut dijual di kawasan keraton, yang saat iniadalah kawasan Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang.
Penamaan nama pempek berasal dari nama panggilan oleh pembeli kepada si penjualkelesan yang dipanggil dengan ’empek’ atau ‘apek’ yang dalam bahasa China berarti “paman”. Parapembeli memanggil penjual kelesan tersebut dengan memanggil ‘Pek, empek’ yang akhirnyadikenal sebagai pempek dan bertahan hingga sekarang.
Bahan:
- 500 gram ikan tenggiri fillet
- 200 ml air es
- 25 gram garam
- 10 gram penyedap rasa
- 250 ml air es
- 300 gram sagu tani
- 400 gram sagu tani sebagai tambahan
Bumbu Halus:
- 100 gram bawang putih
- 10 gram cabai rawit merah
- 20 gram cabai merah keriting
- 20 gram garam
Saus Cuko:
- 400 gram gula merah
- 100 gram gula pasir
- 1 liter air
- 4 sdm cuka
Pelengkap:
- Suun (Soun)
- Mentimun
- Udang kering sangrai, haluskan
Cara Membuat:
- Campurkan ikan tenggiri dan air es, kocok dengan mikser hingga merata dan lembut selama 5
menit. Kemudian, masukkan garam dan penyedap rasa, kocok sambil tuangkan kembali air es
hingga tercampur rata. - Masukkan sagu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan dapat dipulung.
- Timbang adonan sesuai ukuran yang kita inginkan, lalu bentuk lonjong. Lakukan hingga
adonan habis. - Rebus ke dalam air mendidih yang telah diberi sedikit minyak sayur hingga matang dan
mengapung. Jika sudah mengapung, angkat dan tiriskan. - Goreng dengan minyak panas hingga kering dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan
dan potong-potong sesuai selera. - Letakkan di piring, beri tambahan mie soun, mentimun, dan udang kering. Tuang saus cuko, dan sajikan.
- Saus cuko: Campur gula merah, gula pasir, dan air. Rebus hingga larut dan mendidih. Angkat
dan saring. Masukkan bumbu halus, dan masak lagi hingga mendidih. Tambahkan cuka, dan
aduk.
Sumber : https://www.detik.com/sumbagsel/kuliner/d-6764616/pempek-palembang-sejarah-
hingga-cara-pembuatannya